Tafyani Kasim; Harapan Pemekaran Kerinci Hilir dan Pemerataan Pembangunan di Kerinci

METROSAKTI.COM, KERINCI – Bukan hanya sebatas isu politik lima tahunan, proses pemekaran Kerinci Hilir terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Badan Musyawarah (Banmus) Pemekaran Kerinci.

Upaya percepatan pemekaran ini sudah jauh-jauh hari dilakukan dan terus diperjuangkan oleh semua pihak. Hal ini memerlukan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, Banmus dan para tokoh masyarakat Kabupaten Kerinci. Harus saling bersinergi. Berjuang dan berkontribusi sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Hal inilah yang dijelaskan Candra Purnama, Ketua Banmus Pemekaran Kerinci saat dikonfirmasi awak media. Ia mengatakan, pada dasarnya pemekaran wilayah dibolehkan undang-undang, sehingga ketika disetujui pemerintah pusat, pemerintah daerah sudah siap.

“Masalah pemekaran Kerinci dengan membentuk Kabupaten Kerinci Hilir sudah cukup lama dicita-citakan oleh masyarkat Kerinci Hilir (sejak awal kepemimpinan Alm Bpk H. Fauzi Siin ). Namun, secara inten dan serius pemekaran/pembentukan Kabupaten Kerinci Hilir oleh Tomas Kerinci Hilir sejak tahun 2014 dilakukan. Dengan berkumpulnya Tomas, baik yang ada di Kerinci maupun yg ada di perantauan, duduk bersama, mengadakan musyawarah dan bermufakat untuk mengusulkan pemekaran Kerinci. Jadi pemekaran Kerinci bukan isu lagi, tapi benar-benar harus diperjuangkan bersama, baik pemerintah daerah maupun pihak lainnya,” ujarnya.

Candra mengatakan, saat ini Kerinci Hilir dinilai sudah layak untuk berdiri sendiri. Apalagi dengan kondisi wilayah Kerinci hilir dengan ibukota Kabupaten Kerinci yang cukup jauh, sehingga untuk pemerataan pembangunan, pelayanan publik yang maksimal, serta berbagai aspek lainnya, Pemekaran Kerinci sangatlah penting.

“Dari Gunung Raya atau Batang Merangin ke Siulak itu cukup jauh, kalau masyarakat ingin berurusan berapa jarak yang ditempuh, itu kalau selesai sehari, kalau misalnya dua hari bagaimana. Belum lagi biaya yang dikeluarkannya,” kata Candra.

Mantan Sekda Kota Sungaipenuh ini mengatakan untuk pemerataan pembangunan, baik pembangunan infrastruktur maupun bangunan perkantoran llainny, saat ini tejadi kesenjangan antara Kerinci Hilir dan wilayah Kerinci Mudik. Seperti jalan-jalan kabupaten di wilayah Gunung Raya, Batang Merangin, dan jalan kabupaten yang ada di desa wilayah hilir masih jauh tertinggal.

“Jadi intinya pemekaran Kerinci ini baik untuk semua masyarakat Kerinci. Bukan hanya Kerinci Hilir, karena nanti kalau wilayah sudah mekar, tentu akan cepat maju dalam segala hal, baik infrastruktur, pelayanan ke masyarakat termasuk pengembangan SDM,” jelas Candra.

Lantas siapa yang paling layak untuk pemerataan pembangunan dan perjuangan pemekaran Kerinci Hilir? menurut Candra, figur Tafyani dinilai yang paling tepat, karena pemekaran Kerinci Hilir ini butuh bantuan dari pemerintah daerah.

“Tentunya pak HTK yang paling pantas dan kompeten untuk memperjuangkan terwujudnya Pemekaran Kerinci Hilir. Dengan pertimbangan, HTK adalah putra terbaik dari Kerinci Hilir, punya Komitmen yang kuat memperjuangkan Pemekaran Kerinci. HTK punya relasi ke provinsi maupun ke tingkat Pusat,” jelas Candra.

Candra menambahkan, alasan mengapa putra Kerinci Hilir lah yang paling tepat untuk melakukan pemerataan pembangunan dan percepatan pemekaran Kerinci, telah dibuktikan oleh kepemimpinan Pj Bupati Kerinci, Asraf, putra terbaik Kerinci Hilir. Selama beberapa bulan Asraf menjadi Pj Bupati, beberapa infrastruktur di wilayah hilir yang sudah rusak parah, yang sudah terbengkalai sekian tahun akhirnya mulai diperbaiki dan dibangun kembali.

Selain itu, perhatian yang begitu serius terhadap perjuangan pemekaran Kerinci Hilir juga dilakukan oleh pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Asraf. Pasalnya, di era Asraf, biaya untuk percepatan pemekaran Kerinci Hilir dianggarkan di APBD Kabupaten Kerinci.

“Selama ini hanya cerita saja, belum pernah dianggarkan di APBD, baru sekarang ada anggaran khusus dari APBD Kerinci. Makanya, jika bukan putra Kerinci Hilir, saya meyakini pemerataan pembangunan dan pemekaran Kerinci Hilir sulit terjadi. 15 tahun ke belakang menjadi bukti dan pelajaran berharga bagi Kerinci Hilir. Hanya putra Hilir lah yang serius melakukan pemerataan pembangunan di Kerinci,” tutupnya.

Sebelumnya Pj Bupati Asraf mengatakan untuk proses pemekaran Kerinci sudah sampai di Mendagri. Bahkan pemekaran Kerinci sudah masuk 10 daerah prioritas. Pada 24 Juni 2024 Pj Bupati Kerinci Asraf, S.Pt., M.Si, bersama tim Pemerintah Kabupaten Kerinci hadir di Gedung Nusantara DPR RI Jakarta Pusat membahas kajian akademis mengenai pemekaran Kerinci Hilir, serta ikut dalam pembahasan Daftar Inventaris Masalah (DIM) Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pembentukan Kabupaten Kerinci.

Di tengah rapat yang serius, Pj. Bupati Kerinci Asraf terus menyampaikan argumennya dengan tegas. Dia menekankan bahwa pemekaran Kerinci Hilir bukan hanya soal administrasi, tetapi tentang memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat untuk berkembang.

“Ini adalah tentang masa depan anak-anak kita, tentang memberikan mereka kesempatan untuk hidup lebih baik,” kata Pj Bupati, Asraf.

Koordinasi dengan DPR RI ini bukan langkah mudah. Diperlukan kajian mendalam dan data yang kuat untuk meyakinkan para legislator. Namun, Asraf dan timnya siap menghadapi tantangan ini. Mereka telah menyiapkan kajian akademis yang komprehensif, menunjukkan potensi dan kebutuhan pemekaran Kerinci Hilir.

Di luar gedung, harapan dan dukungan dari masyarakat Kerinci terus mengalir. Mereka tahu bahwa perjuangan ini bukan hanya milik Asraf, tetapi milik seluruh warga Kerinci. Dengan pemekaran, mereka berharap ada pemerataan pembangunan, peningkatan layanan publik, dan peluang ekonomi yang lebih baik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *