MESKI belum sepopuler tokoh pendidikan lainnya, kisah sosok Desrianti Sahida, S.Pd, M.Pd, Dosen Pendidikan Fisika STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh ini cukup menginspirasi bagi generasi muda saat ini. Saat ini, perempuan yang akrab disapa Des ini telah mencapai Jabatan Fungsional Lektor dengan tugas tambahan sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika di STKIP Sungai Penuh. Des merupakan salah satu dosen yang telah bersertifikasi pendidik.
Des dikenal dengan sosok yang sederhana, ramah dan mudah bergaul dengan setiap kalangan, hal ini terbukti dengan keikutsertaannya dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa.
“Aku ingin menjadi pelita dalam gelapnya kebodohan, berkerjasama dengan ananda mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, aku yakin itu akan terealisasi. Aku ingin disenangi tidak melulu harus disegani apalagi ditakuti, cukup bagiku memanusiakan manusia dengan cara yang manusiawi”. -DS-
Tri dharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) adalah kewajiban dasar yang harus terpenuhi. Sebagai seorang dosen Des tidak hanya melakukan penelitian, namun juga melakukan publikasi ilmiah sebagai iuaran wajib dari penelitian yang dilaksanakan. Hal ini yang mendorong Des membangun lembaga penerbit jurnal swasta.
Dapat diakses melalui link https://iicls.org/index.php/jer
Sebagai lembaga baru, Des sering mendapat cibiran dari teman satu profesi, karena dianggap melakukan hal yang mustahil. Namun tekadnya yang kuat, dan semangat yang tidak pernah surut, Des bersama dengan anggota organisasinya dapat mengembangkan lembaga tersebut. Lembaga dengan nama Indonesian Institute For Corporate Learning and Studies (IICLS) kini menjadi lembaga penerbit jurnal yang diakui secara nasional, dan telah mendapatkan akreditasi pada pringkat Sinta 6.
Rupanya tekad dan semangat Desrianti Sahida dilatar belakangi oleh kepercayaan diri (self confidence) yang dimilikinya, yang Ia dapatkan saat menjadi kader Muhammadiyah. Tercatat bahwa Des dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah. Orang tua, kakek, nenek dan keluarga besarnya adalah warga Muhammadiyah Cabang Sebukar Kabupaten Kerinci. Masa kecilnya dididik dengan ilmu agama yang baik, yang ia dapatkan di sekolah agama MIS Muhammadiyah Sebukar, lalu melanjutkan studinya ke sekolah formal yaitu SD, SMP, MAN dan perguruan tinggi. Setelah lulus S1 Des kembali ke kampung halaman dan mendedikasikan dirinya sebagai pengurus Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Sebukar.
“Setiap kegiatan yang dilaksanakan di Panti selalu memberikan kebahagiaan tersendiri bagi saya, disini saya merasakan makna indahnya berbagi yang sebenarnya, dari wajah tulus ikhlas para donatur, dari rasa suka cita anak-anak asuh yang menerima santunan. Ini adalah wujud cita-cita tertinggi saya yaitu jika belum mampu menjadi orang yang berhasil, maka jadikanlah saya orang yang berguna bagi sesama” –DS-
Sejak tahun 2014 sampai hari naskah ini diterbitkan, panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Sebukar masih berjalan aktif dengan jumlah anak asuh sebanyak 25 orang. Selain panti, warga Muhammadiyah Sebukar juga memiliki amal Usaha di bidang Pendidikan yaitu MI No.27/E.3 Muhammadiyah Sebukar. Untuk menjaga kerukunan dan kekompakan warga Muhammadiyah Sebukar maka dilaksanakan kegiatan rutin warga Muhammadiyah Sebukar berupa kegiatan pengajian mingguan pada Hari Jum’at Sore, dan Sekolah agama bagi anak-anak di Setiap hari Senin s.d Kamis tepatnya pada pukul 14.00 WIB s.d 16.00 WIB.
Beberapa bulan yang lalu Des dipilih dan dilantik menjadi ketua Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) Sebukar. Bersama rekan-rekan pengurus NA Sebukar Des mulai melaksanakan program kerja yang telah disusun. Semoga amanah ini menjadi batu loncatan bagi Des untuk berkontribusi dalam kemajuan Muhammadiyah di Sebukar khususnya, dan Muhammadiyah di Seluruh Indonesia pada umumnya. Serta tetap menjalankan tugas sebagai Dosen STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh dengan baik dan menghasilkan karya-karya yang cemerlang.
Besar harapan saya, kisah di cerita ini dapat menginspirasi banyak orang dan dapat menjadi penyemangat untuk saya dalam melakukan hal-hal baik. (*)